Nadzar



Sejak kecil karena keseringan nonton serial atau film barat saya sering  membayangkan salju, seperti apa bentuk dan rasanya. Rasa? Iya, saya ngebayangin salju itu berasa seperti es serut kali ya? ketika kita kunyah tidak langsung hancur mencair dilidah tetapi bisa dikunyah dan renyah crunchy. Dulu ketika masih kecil dan menonton film-film barat ini saya  suka ngebayangin guling-guling di salju seperti di film-film itu, main-main ski ala atlit ski. 

Jadi, ketika ada kesempatan pergi ke Norway saya mulai membayangkan salju. Sebelum keberangkatan saya kawan saya ini selalu menghitung hari lewat pesan pendek “10 more days….5 more days… bsok dah pergi…” saya agak kuatir ketika dia bilang suhunya agak hangat, saya kuatir tidak kebagian liat salju, kalau udah begini dia akan bilang “no worries, depan rumah saljunya masih banyak”.

"Kalau liat salju kamu mo ngapain? Mo bikin snowman ya?” ini pertanyaan teman saya sebelum saya berangkat. Saya bilang tidak. Dulu ketika masih dikampus saya dan beberapa teman dekat masing masing punya keinginan kelak ketika kami bertemu salju ada hal yang ingin kami lakukan untuk memuaskan rasa penasaran, masing-masing kami bernazdar (nadzar = kaul semacam janji ketika bisa memenuhi harapan). Sepanjang jalan saja saya takjub dengan salju yang ada ditepi sisi kiri-kanan jalan yang menumpuk, sekalipun saya bisa melihat dan merasakan terik matahari yang membuat silau mata ternyata udaranya juga teramat dingin. Setiba dirumahnya saya melihat tumpukan salju, tidak sabar ingin segera bermain-main dan memenuhi nadzar.

Sejak kecil pula saya membayangkan, rumah-rumah, pepohonan yang tertutup salju tebal menurut saya tampak seperti kue-kue yang di taburu icing sugar. Setiap bangun tidur pagi atau siang hari melihat rumah tetangga didepan saya suka memperhatikan bangunan tertutup salju dengan cerobong asap itu persis seperti fantasy masa kecil saya, seperti yang sering saya lihat di serial film-film barat.  

buat saya, gambar ini seperti kue jahe dengan taburan icing sugar diatasnya
Berdasarkan baca-baca di google wikipedia, salju adalah air yang jatuh dari awan yang telah membeku menjadi padat, terdiri atas partikel uap air yang kemudian mendingin di udara atas lalu jatuh ke bumi sebagai kepingan lembut, putih dan seperti kristal. Karena suhu yang terlampau dingin itulah ketika jatuh kebumi gumpalan uap air dari awan ini tidak bisa mencair seperti hujan air yang biasa kita rasakan dinegeri dengan udara tropis. Saya lebih-lebih takjub karena bentuk salju ternyata ada berbagai macam. 

Mungkin perasaan norak takjub excited apalah sebutannya, sama halnya dengan mereka yang penasaran bermain-main dengan banjir. Masih ingatkan tahun lalu? ketika Ibukota negara di kepung banjir karena curah hujan yang terlampau tinggi dan tanggul latuhar-hari yang jebol mengakibatkan air meluap sampai ke jalanan protokol Jakarta, banyak media meliput ulah para WNA yang bermain-main dengan air banjir ada yang membawa papan selancar atau bermain-main diatas ban. saya merasa perasaan saya sama seperti mereka, over excited.

gambar pinjam Tribunnews.com




Jadi nadzar saya apa?, sambil memperhatikan sekeliling rumah yang tak terlihat hewan apapun berkeliaran dan hal ini dibenarkan teman saya, segera saya pinjam sendok dan gelas mengambil bungkusan dari dalam tas yang saya bawa dari Indonesia dan berhambur kehalaman. Saya mulai bermain-main salju dengan sendok saya, melihat gelagat saya kawan saya berteriak agar mengambil salju dari bagian terdalam pada gundukan, saya menaruh beberapa sendok salju kedalam gelas dan mulai menuangkan madu, madu yang saya bawa dari Indonesia.


Voila.... a scoope of snow with honey seru karib saya. Nazdar saya sudah terpenuhi, meskipun  sebenarnya dulu berharap adalah salju diguyur syrup sayangnya syrupnya tidak ada makanya saya sudah bawa madu saja. Saya harap madu ini sudah mewakili nadzar saya. Bagaimana rasanya? menurut saya salju tanpa madu rasanya anyep tawar saja, rasanya seperti bunga es dari dalam kulkas kita, saya tidak keberatan kok kalau diminta mencoba lagi asalkan dari salju yang bersih.

Comments

  1. Nadzar yang unik...iya saya juga awalnya ingin bikin es teler hahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Gak perlu nyerut bongkahan es kl bikin es teler ya :) , masukin buah beberapa sendok salju guyur gula dan susu hehehe

      Delete
  2. Hahah Mbak Ru ada-ada aja nih nadzarnya. Wah, Norway..... aku juga pengen banget ke sana. Bangunan-bangunannya keren, indah banget pokoknya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaaah dulu pas masih kuliah saya dan teman-teman terdekat hobi berandai-andai hahaha

      Delete
  3. Kalau Jakarta banjirnya diganti salju pasti keren ya kak, hehehehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha iya, tapi akan tetep macet kali ya karena tumpukan salju dan banyaknya kendaraan :)
      Terimakasih sudah mampir

      Delete
  4. Aku mau pegang salju, rasanya sama kayak pegang es serut yang ada di es doger gak mba? hahhaa...

    Salam kenal :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mnurut saya seperti bunga es di kulkas :)
      Salaam kenal, terimakasih sudah mampir

      Delete
  5. Wow, akhirnya dicoba juga salju pake madu?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha iyya mbak yayang.
      Terimakasih sudah mampir.

      Delete
  6. nadzarnya seru banget laaaah... pengin pegang saljuuuuu \o/

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hihi iyya masih udik banget.
      Terimakasih sudah mampir.

      Delete
  7. huwaa, kalo aku pengen bikin snowangel di tumpukan salju aaahh pengeenn liat saljuu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya sempat juga main snowangel, musti pake baju ski yg tebel dan anget biar ga kedinginan. Dan cobalah main ski. Nanti meidiana bisa kok liat&ngrasain salju :). Trimakasih ya dah mampir

      Delete

Post a Comment

Popular Posts