Dua jam menuju Oslo

Membayangkan Norwegia lagi, di dalam pesawat tanpa mersa lelah sama sekali dan setelah perjalan panjang saya juga tidak ingin tertidur. Bapak Pilot melalui microphone menjelaskan perihal keterlambatan penerbangan kami yang disebabkan oleh informasi mendadak dari pihak Norwegia yang mebatasi incoming dan outgoing flight sehingga ada semacam re-scheduled, ya kira-kira begitulah yang saya tangkap dengan keterbatasan bahasa Inggris saya padahal saya tidak benar-benar merasa keberatan sama sekali. 
Saya duduk tepat disamping jendela, disamping saya duduk seorang ibu dengan busana kerja rapi dengan tas-nya yang bermerk disampingnya seorang bapak yang tampak mereka berbicara akrab pasti mereka sudah saling mengenal.
Kali ini saya memutuskan untuk tidak lagi memesan susu tapi teh hangat dan orange juice. Sarapan pagi yang disediakan adalah Roti, saya sudah mengira akan disodori roti padahal saya punya tipe perut Indonesia yang berarti sebelum makan nasi masih akan tetap merasa tidak kenyang dan roti bagi saya adalah sekedar cemilan.




Chicken Yoghurt bread begitu yang tertulis pada kemasannya, saya memang tidak tahu proses memasaknya tapi Inshaallah Halal, berkunjung kenegara ini saya berbekal Bismillah dan percaya tidak akan ada yang memperlakukan saya dengan buruk, dengan mengucap Bismillahirrahmaanirrahiim saya menggigit roti rasanya subhanallah enak, teksturnya memang tidak lembut saya kira ini adalah roti gandum, dan yang pasti mengenyangkan membuat saya tidak menghabiskan sebagian sisanya.



Comments

Popular Posts