Mudik dulu

Bulan shawwal masih belum lewat nuansa hari Raya Idul Fitri juga masih berasa, jadi sekalian saya ucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri Inshaa Allah Allahswt menerima amal ibadah kita.

Lebaran ngapain? Saya? Mudik. Setiap lebaran saya selalu mengupayakan untuk pulang kampung. 
ini tumben banget saya pake barang warna pink.manis warnanya
Mudik, konon berasal dari bahasa jawa ngoko yaitu mulih dilik pulang dulu. Namun saya ingat ketika putera dari kawan saya seorang sunda menyebut "aku nanti akhir minggu mau ke udik" dia menyebut udik untuk kampung. 

Kadang pula istilah udik bersifat negatif, maksud saya istilah ini digunakan sebagai bahan mengolok-olok seseorang yang tingkahnya norak kampungan "dasar udik!!" , tidak semua orang dari kampung norak ya, catat, ini hanya istilah yang sering digunakan. Jadi, mudik juga berasal dari bahasa sunda udik kampung mudik ke kampung.

Istilah mudik identiknya adalah pulang kampung saat hari besar keagamaan, di negeri kita adalah saat hari Raya Idul Fitri.


Selama bertahun-tahun saya sudah melakukan tradisi mudik setiap hari raya Idul fitri. Niatnya, inshaa allah selama fisik saya mampu apapun saya lakukan agar bisa mudik lebaran. 

Pengalaman saya? Pernah karena tidak mendapat tiket kereta api, saya melakukan perjalanan mudik lebaran dengan menggunakan bus dari jakarta-Malang. Berapa lama? Dengan segala kemacetan bersamaan dengan para pemudik lainnya dengan segala jenis angkutan transportasi darat seperti angkot, metromini/kopaja, sepeda motor, mobil pribadi/sewaan, bus, truk iya mudik dengan truk untuk sebagian banyak orang, perjalanan yang saya tempuh dengan bus adalah 3hari dua malam yang normalnya hanya sekitar 18jam.

Sudah, itu pengalaman berharga untuk saya. Beberapa akan mencibir para pemudik "buat apa bersusah-susah pulang kampung menjelang lebaran? mudik toh bisa kapan saja" karena memang tingkat kecelakaan yang tinggi. 

Mengapa mudik lebaran? 
1. Setelah berpuasa selama bulan Ramadhan dan diakhiri dengan perayaan Idul Fitri adalah hari libur nasional, biasanya adalah libur panjang beberapa hari, sebagian besar pekerja mendapatkan uang Tunjangan Hari Raya atau THR ditambah tabungan yang ada cukup untuk pulang kampung merayakan hari raya bersama keluarga setelah setahun atau bertahun-tahun tinggal di perantauan. 

2. Karena hari raya Idul Fitri adalah moment bertemu keluarga besar teman kerabat tetangga setelah lama tidak berjumpa, moment bertemu dengan segenap handai taulan ini tidak akan ada jika bukan saat hari raya (kadang juga saat pernikahan dan masa berduka/berkabung) secanggih apapapun alat komunikasi saat ini kita bisa ber-skype tapi yang kita lihat adalah wajah-wajah di mesin komputer. Tidak bertemu keluarga dan kerabat secara langsung bersalaman dan memeluk mereka itu tidak cukup memuaskan.

Itu sebab mudik begitu penting. Silaturahmi saat hari raya itu hal utama, apa yang terjadi selama perjalanan biarkan itu menjadi urusan Allahswt. Prinsipnya, niatkan mengupayakan yang terbaik sisanya serahkan pada Allahswt.

Yang belum sempat mudik lebaran, terus berdoa dan berniat inshaa Allah diberi kemudahan. 



Comments

Post a Comment

Popular Posts