My Passport?

Hari itu saya ada janji dengan kawan baik saya,untuk ngobrol via YahooMesanger, karena perbedaan waktu (6 jam di negara dia tinggal saat ini, lebih lambat dibanding WIB) saya berselancar baca-baca apalah itu dengan si SUSI (nama komputer saya), menunggu dia sampai di rumahnya, membaca blog travel favorit saya ketika seorang berkomentar tentang keinginanya ke Damaskus . Entah, tiba-tiba teringat ketika kawan saya dikantor datang kemeja saya "mbak tolong dong aku nggak ngerti dia ngomong apa? bhs Inggrisnya aneh" heran, saya ke depan dan menyapa customer yang duduk di depan meja kawan saya "hello sir, my name is Ruru, how may i help you?" Bapak yang tingginya kira-kira 180cm dengan celana panjang, baju lengan panjang dan sandal kulit usang rambutnya kemerahan kulit putihnya kecoklatan karena terbakar matahari dan berwajah timur tengah membawa bungkusan plastik putih ditangannya berkata terbata-bata "i uhmmm i...western union" saya bertanya apakah dia akan mengirim atau menerima western Union? (western Union adalah fasilitas penerimaan dan atau pengiriman uang secara cepat dan bisa lintas negara dimana si penerima atau pengirim bisa bertransaksi di semua Bank dengan logo western Union, saat ini Kantor Pos dan tempat belanja tertentu sudah menyediakan fasilitas ini), dengan terbata dia berkata "to receive money" , kemudian kami menjelaskan prosedurnya, agak lama untuk menerangkan perihal prosedur ini karena kemampuan bahasanya yang terbatas, itu sebabnya kawan kerja saya kesulitan untuk berkomunikasi dengan si bapak ini, kami menjelaskan bahwa selain mengisi  formulir, MTCN (Money Transfer Code Number dari pengirim yang terdiri atas 10digit angka) juga musti ada ID card atau untuk beliau pastinya adalah Passport sbg tanda pengenal orang asing.

Bapak itu terdiam sejenak "you need  my passport?" tanyanya "yess sir" jawab saya singkat, dia diam sambil seolah berpikir, "where are you from sir?" tanya saya "Syria".. mak jleb ati saya, tak berani saya memperhatikan bapak ini terlalu lama, yang tampak kalut duduk di depan meja kawan kerja saya dengan kemampuan bahasa Inggris terbatas yang saya tangkap dari ucapan beliau adalah bahwa dia menunggu kiriman usd.800 dari kerabatnya karena dia telah kehilangan usd.250. Karena kesulitan untuk memahami, Saya memutuskan untuk mencatatkan apa saja yang diperlukan untuk menerima uang melalui western Union di selembar kertas, dan memberikan catatan itu ke si bapak. Dia menerima kertas dan memperhatikan. 

Siapa dia? bagaimana dia berada disini? dimana passportnya yang tampak membuatnya gusar?. Saya bertanya-tanya apakah dia pergi dari negaranya mencari kehidupan yang lebih baik di negri orang? bagaimana dia bisa sampai disini? apakah naik perahu tongkang melintas lautan? imigran gelap? ohh saya berlebihan mungkin saja dia menunggu transferan uang tapi sayang passportnya tertinggal di hotel tempat dia menginap artinya dia telah membuang waktu, atau saya yang terlalu naive? terlalu berlebihan karena terlalu sering menonton film tentang peperangan?

Saya berpikir tentang Syria tentang konflik yang terjadi yang saya yakin bukan karena konflik agama (ohh saya bodoh soal ini jadi jangan berdebat dengan saya tentang ini, ini hanya penilaian saya), padahal saya selalu membayangkan Damaskus  saya selalu ingin kesana mungkin saja akar kakek buyut saya dari sana :P. Bapak itu kemudian pergi, dan menyisakan pertanyaan dan simpati kami, menjadi obrolan di saat makan siang kami. Saya bicara dengan seorang kawan malam harinya "But what can you do ruru?, are you going there?. now, go back to sleep" , koq nggak ada empatinya gitu ya kesannya pertayanyaannya? baiklah mungkin dia bukan tipe orang yang suka ngobrol tentang isu seperti ini atau lagi-lagi apakah saya yang terlalu senstif?. 

Baru kemarin saya posting tulisan ini di akun facebook saya, seorang kawan, saya memanggilnya adhi merespon  "God bless Syria and all its people" amiin Allahumma amiin dalam hati saya mengamini doanya, kawan saya ini kemudian juga menceritakan "belum lama ini ada pastor dari Syria di gerejaku disini. Beliau cerita bagaimana kondisi di negaranya sekarang ini. Saddening, too many innocent people died ". Perang/ konflik membuat kekacauan dan memakan banyak korban apalagi nyawa-nyawa yang tak berdosa. Saya harap semua segera berlalu di Syria dan semua akan lebih baik.

Comments

  1. Waduh.., Ru.. Koq bisa nemu orang Suriah ya..? Kalo aku jadi kamu pasti pikiranku menebak2 gak karuan juga... Oh ya ngomong2 ini Emmy yg lagi cerita petualangan Kolombia..hehehe..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hi mbak Emmy mrstravelista, iya mbak aku dan teman-teman juga menebak-nebak apalagi dengan wajah si bapak yang melas gitu (muka kasihan). trimakasih sudah mampir, saya bukan pencerita/ penulis yg baik lg blajar nih

      Delete

Post a Comment

Popular Posts