Nasi.titik

Bagaimana kalau tidak ada nasi? Makanan alternatif pengganti nasi buat saya bolehlah ubi, atau biasa disebut singkong, atau boleh juga talas. Buat saya ubi-ubian masih cocok dimakan dengan soto, rawon, gudheg dan atau makanan tradisional lainnya. 

Saya tidak hendak bicara tentang ubi-ubian, namun saya hendak bicara tentanh nasi. Seumur hidup, saya adalah penggemar berat nasi. Dokter saya geleng kepala tentang kesukaan saya ini ketika kami bicara santai tentang makanan "kamu juga musti ada alternatif pengganti nasi ru. Kamu pasi bisa makan roti. Masalah mu cuma disini" kata bu dokter sambil menunjuk kepalanya (ihh sok-sok an punya dokter pribadi deh). Bu dokter benar , musti ada alternatif makanan lain. Tapi bagaimana ya? buat saya roti sekedar camilan saja. Berapapun lapis roti yang saya makan, saya akan tetap merasa lapar sebelum perut terisi nasi. Kalau sudah begitu saya ingat dokter Noerrama dengan wejangan makanan alternatif pengganti nasi.

nasi soto betawi

Membayangkan roti dengan kuah soto seperi gambar diatas? Uhmmmm mungkin tidak ya? buat saya roti dan soto tidak berjodoh.

Bicara dengan ibu saya di telpon,  dia bercerita bahwa sawah seberang rumah kami yg entah milik siapa sudah terjual. Kabarnya akan didirikan bangunan pabrik. Oh my...selama ini beras kita juga impor dari Thailand, rasanya semakin nyata saja tanah persawahan semakin sedikit. Harga beras akan semakin mahal, padahal makan nasi dan sambal (sekali-kali lah asal jangan tiap hari) saja sudah nikmat buat saya, berarti akan menjadi makanan mahal dong? (mulai deh lebay). Berarti mungkin ada baiknya mulai membiasakan berlatih mengkonsumsi roti sebagai pengganti nasi? Setidaknya untuk saya sarapan pagi?,akan mulai saya pikirkan secara serius.

Nasi+sambal, bayangkan roti dilapisi sambal, hanya sambal....